Permainan lompat tali

     Hello teman-teman, aku suka banget nih permainan ini. Yupzzzz.. Permainan lompat tali atau permainan tali karet atau di kampungku sering disebut maen karet. Mau tau apa itu main karek, yuk simak selengkapanya di bawah ini. 

             

    Permainan lompat tali atau permainan tali karet atau maen tali(bahasa sunda) adalah permainan yang menyerupai tali yang disusun dari karet gelang, ini merupakan permainan yang terbilang sangat populer sekitar tahun 70-an sampai 80-an, menjadi favorit saat “keluar main” di sekolah dan setelah mandi sore di rumah. Sederhana tapi bermanfaat, bisa dijadikan sarana bermain sekaligus olahraga. Tali yang digunakan terbuat dari jalinan karet gelang yang banyak terdapat di sekitar kita. 
       Cara bermainnya yaitu:
  1.  Kita ajak teman kita sebanyak 5 orang. Apabila sudah terkumpul menjadi 6 orang kita lakukan hompimpa untuk menentukan tim 1 sebanyak 3 orang dan tim 2 sebanyak 3 orang. Lalu kita ajukan dari tim 1 dan tim 2 leader nya. Udah gitu leader tim 1 dan tim 2 suit untuk menentukan siapa tim yang main terlebih dahulu. Ketika sudah ada pemenang nya, misal tim 2 menang, maka tim 1 harus menunggu giliran untuk bermain.  
  2. Ketika tim 2 main, maka harus ada 2 orang dari tim 1 yang merentangkan talinya. Setelah itu, tim 2 harus melompati permainan talinya satu persatu. Ketinggian karet mulai dari setinggi mata kaki, lalu naik ke lutut, paha, hingga pinggang. Pada tahap-tahap ketinggian ini, pemain harus melompat tanpa menyentuh tali karet. Jika ada pemain yang menyentuh tali karet ketika melompat, gilirannya bermain selesai dan ia harus menggantikan pemain yang memegang tali.
  3. Posisi tali karet dinaikan ke dada, lalu dagu, telinga, ubun-ubun, tangan yang diangkat ke atas dengan kaki berjinjit. Pada tahap-tahap ketinggian ini, pemain (tim 2) boleh menyentuh tali karet ketika melompat, asalkan pemain (tim 2) dapat melewati tali dan tidak terjerat. Pemain (tim 2) juga diperbolehkan menggunakan berbagai gerakan untuk mempermudah lompatan, asalkan tidak memakai alat bantu.
  4. Pemain (tim 2) yang tidak berhasil melompati tali karet harus menghentikan permainannya dan menggantikan posisi pemegang tali. Jika semua tanggap ketinggian telah berhasil diselesaikan oleh para pemain(tim 2), tali karet kembali diturunkan dan permainan dimulai dari awal. Begitu seterusnya hingga para pemain memutuskan untuk mengakhiri permainan ini.
Baca juga: permainan gobak sodor
Manfaat dari bermain lompat tali:
1. Melatih kesabaran
Dikatakan melatih kesabaran karena kita harus menuggu giliran untuk bermain.
2. Melatih otot menjadi segar dan bugar
Karena permainan lompat tali ini melatih otot kita khusunya kaki dan seluruh badan bergerak. Sehingga aliran darah yang mengalir ke tubuh melaju dengan cepat dan mengeluarkan keringat.
3. Melatih motorik kasar
Secara fisik kita jadi lebih terampil, karena bisa belajar cara dan teknik melompat yang dalam permainan ini memang memerlukan keterampilan sendiri. Lama- lama, bila sering dilakukan, kita dapat tumbuh menjadi cekatan, tangkas dan dinamis. 
4. Melatih Emosi
Untuk melakukan suatu lompatan dengan ketinggian tertentu dibutuhkan keberanian. Berarti, secara emosi kita dituntut untuk membuat suatu keputusan besar, mau melakukan tindakan melompat atau tidak. Dan juga saat bermain, kita akan melepaskan emosinya. Sehingga kita berteriak, tertawa dan bergerak.
5. Melatih ketelitian dan Akurasi
Kita juga belajar melihat suatu ketepatan dan ketelitian. Misalnya, bagaimana ketika tali diayunkan, kita dapat melompat sedemikian rupa sehingga tidak sampai terjerat tali dengan berusaha mengikuti ritme ayunan. Semakin cepat gerak ayunan tali, semakin cepat kita harus melompat.
6. Bisa bersosialisasi dengan lingkungan atau teman
Untuk bermain tali secara berkelompok, kita membutuhkan teman yang berarti memberi kesempatannya untuk bersosialisasi sehingga kita terbiasa dan nyaman dalam kelompok. Kita dapat belajar berempati, bergiliran, menaati aturan dan yang lainnya.
7. Intelektual bertambah
Saat melakukan lompatan, terkadang kita perlu berhitung secara matematis agar lompatannya sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan dalam aturan permainan. Seperti kita harus melakukan lima kali lompatan saat tali diayunkan, bila lebih atau kurang kita harus gantian menjadi pemegang tali. 
8. Mendapat moral yang baik
Dalam permainan tradisional mengenal konsep menang atau kalah. Namun, menang atau kalah tidak menjadikan para pemainnya bertengkar, kita belajar untuk bersikap sportif dalam setiap permainan. Dan juga tidak ada yang unggul, karena setiap orang punya kelebihan masing – masing untuk setiap permainan.
     Yupzzzz, begitulah teman-teman tentang permainan tali karet. Semoga anak zaman now bisa melestarikan permainan yang akan syarat kebugaran ini. 

Komentar